Senin, 03 Desember 2012

Manga

   
   Manga  (baca: man-ga, atau ma-ng-ga) merupakan kata komik dalam bahasa Jepang; di luar Jepang, kata tersebut digunakan khusus untuk membicarakan tentang komik Jepang. Mangaka  (baca: man-ga-ka, atau ma-ng-ga-ka) adalah orang yang menggambar manga.
 

Manga di Jepang


    Majalah-majalah manga di Jepang biasanya terdiri dari beberapa judul komik yang masing-masing mengisi sekitar 30-40 halaman majalah itu (satu chapter/bab). Majalah-majalah tersebut sendiri biasanya mempunyai tebal berkisar antara 200 hingga 850 halaman. Sebuah judul manga yang sukses dapat terbit hingga bertahun-tahun seperti / Jojo no Kimyō na Bōken / JoJo's Bizarre Adventure / Misi Rahasia". Umumnya, judul-judul yang sukses dapat diangkat untuk dijadikan dalam bentuk animasi (atau sekarang lebih dikenal dengan istilah ANIME) contohnya adalah seperti Naruto, Bleach dan One PieceBeberapa manga cerita aslinya bisa diangkat berdasarkan dari novel / visual novel, contohnya adalah "Basilisk" (tidak beredar di Indonesia) berdasarkan dari novel , Kōga Ninpōchō" oleh Futaro Yamada, yang menceritakan pertarungan antara klan ninja Tsubagakure Iga dan klan ninja Manjidani Koga. Ada juga yang mengangkat dari segi sejarah, seperti sejarah Tiga Kerajaan (The Three Kingdom) seperti Legenda Naga (Ryuuroden) dan sejarah-sejarah Jepang, kadang ada yang memakai nama yang benar benar ada, ada juga yang memakai tokoh fiktif
   Setelah beberapa lama, cerita-cerita dari majalah itu akan dikumpulkan dan dicetak dalam bentuk buku berukuran biasa, yang disebut tankōbon (atau kadang dikenal sebagai istilah volume). Komik dalam bentuk ini biasanya dicetak di atas kertas berkualitas tinggi dan berguna buat orang-orang yang tidak atau malas membeli majalah-majalah manga yang terbit mingguan yang memiliki beragam campuran cerita/judul. Dari bentuk tankōbon inilah manga biasanya diterjemahkan ke dalam bahasa-bahasa lain di negara-negara lain seperti Indonesia.
 Untuk beberapa judul (yang sukses) bahkan telah/akan dibuat versi manusia (Live Action, atau kadang disingkat sebagai L.A. di jepang), beberapa judul yang telah diangkat menjadi Live Action adalah Death Note, Detektif Conan, GeGeGe no Kintaro, Cutie Honie, Casshern, DevilMan, Saigake!! Otokojuku dan lain lain 
Lebih lanjut sebagian judul juga akan dibuat remake kembali secara internasional oleh produsen di luar negara Jepang, seperti Amerika, yang membuat film Live Action Dragon Ball versi Hollywood (20'th Century Fox), dan kabarnya juga akan dibuat versi live action dari Death Note oleh pihak produser barat

 Genre

 Berikut adalah genre-genre yang ada di manga. Selain itu, banyak dari jenis-jenis berikut juga berlaku untuk anime dan permainan komputer Jepang.
  • Aksi akushon  : Bercerita tentang pertempuran, perkelahian, atau kekerasan
  • Fantasi fantajī  : Bercerita tentang benda-benda aneh atau memiliki kekuatan di luar logika, dunia yang tidak terlihat atau lain
  • Historis hisutorikaru  : Bercerita tentang sejarah seseorang, benda, ataupun suatu tempat
  • Seni bela diri budō  : Bercerita tentang berbagai seni bela diri
  • Misteri Nazo : Bercerita tentang sebuah misteri
  • Roman/Percintaan Romansu  : Bercerita tentang percintaan
  • Olahraga supōtsu  : Bercerita tentang berbagai olahraga
  • Supernatural chō shizen  : Orang-orang yang berada dalam manga tersebut memiliki kekuatan di luar logika 

 Genre Berdasarkan jenis pembaca

  • Manga yang khusus ditujukan untuk anak-anak disebut kodomo  — untuk anak-anak.
  • Manga yang khusus ditujukan untuk (Wanita) dewasa disebut josei  (atau redikomi) — wanita.
  • Manga yang khusus ditujukan untuk dewasa disebut seinen  — pria.
  • Manga yang khusus ditujukan untuk perempuan disebut shōjo  — remaja perempuan.
  • Manga yang khusus ditujukan untuk laki-laki disebut shōnen — remaja lelaki.
Banyak dari jenis-jenis ini juga berlaku untuk anime dan permainan komputer Jepang.
Dua penerbit manga terbesar di Jepang adalah Shogakukan ( dan Shueisha.


Gaya penggambaran

Rata-rata mangaka di Jepang menggunakan gaya/style sederhana dalam menggambar manga. Tetapi, gambar latar belakangnya hampir semua manga digambar serealistis mungkin, biarpun gambar karakternya benar-benar sederhana. Para mangaka menggambar sederhana khususnya pada bagian muka, dengan ciri khas mata besar, mulut kecil dan hidung sejumput. Ada juga gaya menggambar Lolicon maupun Shotacon
Tidak semua manga digambarkan dengan sederhana. Beberapa mangaka menggunakan style yang realistis, walaupun dalam beberapa elemen masih bisa dikategorikan manga. Seperti contohnya Vagabond, karya Takehiko Inoue yang menonjolkan penggunaan arsir, proporsi seimbang dan setting yang realistis.
 Tetap, Vagabond dikategorikan manga karena gaya penggambaran mata, serta beberapa bagian yang simpel. Manga juga biasa digambar dalam monochrome dan gradasinya yang biasa disebut tone.
Untuk komik jangka panjang atau yang memiliki ratusan volume, umumnya seiring dengan perkembangan waktu, para mangaka akan mengalami perubahan goresan yang cukup signifikan.
Contoh yang umum di Indonesia mungkin karaya Hojo Tsukasa yang dari Cat Eyes berubah menjadi seperti dalam City Hunter. Atau karya lain Ah ! My Goddess yang dimulai sejak 1988 dan sampai sekarang masih terus berjalan. One Piece and Naruto pun cukup berubah bila dibandingkan pada goresan volume volume awal.





Dōjinshi

Dōjinshi , sering ditransliterasi menjadi doujinshi) adalah istilah Jepang untuk karya-karya yang diterbitkan sendiri, biasanya berupa majalah, manga, atau novel. Dōjinshi sering kali merupakan karya amatir, walaupun beberapa seniman profesional juga berikut serta dalam membuat dōjinshi sebagai cara untuk menerbitkan materi tanpa melalui jalur industri reguler. Istilah dōjinshi berasal dari kata dōjin , secara harfiah "orang yang sama", digunakan untuk merujuk ke satu atau beberapa orang yang memiliki tujuan atau minat yang sama) dan shi (, akhiran yang berarti "terbitan berkala"). Dōjinshi adalah bagian dari kategori yang lebih luas dari dōjin termasuk, namun tidak terbatas pada, koleksi seni, anime, hentai, dan permainan. Kelompok beberapa seniman dōjinshi merujuk diri mereka sendiri sebagai sākuru
. Masing-masing seniman tunggal yang membentuk kelompok semacam ini sering kali disebut sebagai kojin sākuru .
Dōjinshi dibuat oleh seniman atau penulis yang lebih memilih untuk menerbitkan materi mereka sendiri. Sejak tahun 1980-an, metode pendistribusian ini telah berkembang hingga menjadi konvensi dōjinshi rutin. Konvensi dōjinshi terbesar adalah Comiket (singkatan dari "Comic Market" – Pasar Komik) yang diadakan pada musim panas dan musim dingin di Tokyo Big Sight. Pada konvensi ini, lebih dari 20 acre (81,000 m²) dōjinshi diperjualbelikan maupun ditukarkan oleh para pengunjung. Penulis dōjinshi yang menggunakan materi dari karya penulis lain sebagai landasan karyanya umumnya menerbitkan dōjinshinya dalam jumlah sedikit untuk mempertahankan ketersediaan rendah sesuai dengan hukum gugatan. Hal ini membuat hasil karya yang didambakan dari penulis berbakat atau dōjinshi hanya tersedia bagi yang tercepat atau yang beruntung sebelum semuanya terjual habis.

Manga di Indonesia

 Penerbit
Dua penerbit manga terbesar di Indonesia adalah Elex Media Komputindo dan m&c Comics yang merupakan bagian dari kelompok Gramedia. Sekitar tahun 2005, kelompok Gramedia juga telah menghadirkan Level Comics, yang lebih terfokus pada penerbitan manga-manga bergenre Seinen (dewasa)
Tedapat beberapa penerbit ilegal di Indonesia, namun tampaknya peredarannya hanya sebatas di wilayah kota kota besar, karena untuk beberapa daerah tidak ditemukan komik-komik jenis ini. Perbedaan yang mencolok dari penerbit ilegal ini, mereka tampak lebih terbuka terhadap sensor dibandingkan dengan manga terbitan Elex yang jauh lebih ketat dalam hal sensor.


Format baca dan Kejanggalan

Aslinya bahasa Jepang biasanya ditulis dari kanan ke kiri, sehingga penggambaran manga dan ditulis dengan sistem seperti ini di Jepang, yang umum disebut sebagai istilahnya "raw" (mentah). Hal ini berbeda dengan kebiasaan masyarakat Indonesia yang biasa membaca dari kiri (atau sebagai patokan cover depan ada di bagian kiri) ke kanan. Sebelum tahun 2000-an, menyikapi masalah perbedaan budaya ini, ketika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia gambar dan halamannya umumnya di-flip sehingga dapat dibaca dari kiri ke kanan. Hal ini menyebabkan sering terlihat tokoh tokoh dalam komik terlihat kidal (penggunaan tangan kiri yang dominan) dan sedikit aneh

Untuk beberapa manga yang tidak mempermasalahkan keadaan terbalik ini, hal semacam ini tidak terlalu dipermasalahkan, namun kerancuan menjadi sangat mengganggu dalam terjemahan manga genre detektif seperti Detektif Conan, Q.E.D atau Detektif Kindaichi yang sering memberikan informasi/petunjuk yang sangat menyesatkan pembaca karena pada bagian cerita di bab depan tidak sesuai dengan hasil deduksi/kesimpulan dari tokoh utama maupun fakta yang tergambar dalam cerita. Bahkan dalam suatu buku cerita, kadangkala hanya satu panel yang dibalik (pada bagian deduksi) yang semakin memperparah inti cerita. (lihat gambar di samping)
Manga pertama yang mepertahankan format seperti format Jepang asli (raw) adalah Rurouni Kenshin. Selain itu, beberapa penulis komik seperti Takehiko Inoue yang menciptakan komik Slam Dunk tidak setuju karya mereka diubah begitu saja dan minta agar karya mereka dibiarkan dalam format aslinya (raw). Kini, manga-manga yang terbit di Indonesia biasanya sudah diterbitkan dalam format aslinya, terutama untuk pernerbit terbitan "LEVEL COMICS" semuannya sudah mengikuti format asli RAW Jepang, kecuali untuk beberapa judul dari penerbit "Elex Media Komputindo" yang sebagian ada yang telah mulai diterbitkan sebelum tahun 2000-an.
Beberapa judul (yang telah diterjemahkan / dikenal dalam bahasa Indonesia) yang telah memakai format baca ala jepang (raw) adalah :

  • Monster (2003) M&C!
Monster - Urasawa Naoki (1995)
  • Comic Bomber (2008) Elex Media Komputindo
Hoero Pen - SHIMAMOTO Kazuhiko (2002)
  • ROAD to St. ANDREWS DANDOH XI (2008) Elex Media Komputindo
DAN DOH!! XI - SAKATA Nobuhiro & BANJO Daichi (2002)
  • AEGIS in the DARK (2008) Elex Media Komputindo
YAMI NO AEGIS - NANATSUKI Kyouichi & FUJIWARA Yoshihide (2006)
  • C.M.B. (2008) Elex Media Komputindo
C.M.B. - Shinra Hakubutstukan no Jiken Mokuroku - Motohiro Katou (2006)
  • Kungfu Boy Legends (2008) Elex Media Komputindo
Tekken Chinmi Legends - Takeshi Maekawa (2007)
  • A.S.Animal Sense (2008) Elex Media Komputindo
A.S.(Animal Sense) - Takeshi Maekawa (2006)
  • Yotsuba &! (2008) Elex Media Komputindo
Yotsubato! - Kiyohiko Azuma / Yotuba Sutazio (2007)
Ghost Sweeper Mikami Elex Media Komputindo

Pengaruh pada kultur di Indonesia

Karena banyaknya manga yang diterbitakan di Indonesia sejak dari zaman Doraemon, Candy Candy, Detective Conan, maupun Kungfu Boy yang membanjiri pasar Indonesia yang berlangsung selama bertahun-tahun dengan distribusi yang cukup teratur sehingga menyebabkan manga terbitan Elex Media Komputindo sangat mudah diperoleh apabila dibandingkan dengan peredaran komik Eropa/Amerika yang relatif lebih susah dan lebih mahal, kecuali Donal Bebek yang masih bisa didapat secara teratur tiap minggunya.
Hal ini mengakibatkan terjadinya debat kusir pada proses pembentukan komik karya "Indonesia", karena secara tidak langsung banyak generasi komikus muda di Indonesia baik tanpa sadar maupun sadar, terpengaruh oleh gaya aliran Jepang (manga) ini. Hal ini pun masih diperdebatkan, namun mengingat dengan beberapa pengarang asal Korea dan Hong Kong yang memiliki goretan yang cukup mirip dengan manga Jepang, harusnya hal ini tidak dipermasalahkan.
Di Indonesia juga terdapat komunitas-komunitas penggemar manga dan anime. Biasanya mereka berkumpul dan berbagi dengan penggemar lain lewat internet atau berkumpul di suatu tempat. Para penggemar yang bertemu di internet/forum biasa mengadakan gathering (pertemuan) untuk saling berjumpa satu sama lain.

Iklan televisi

Ada sebuah iklan produk makanan yang memakai tokoh yang sangat mirip dengan tokoh Kamen Rider dan baltan (Ultraman) yang disebut lobstozilla. Namun iklan ini lebih mirip jiplakan secara kasar daripada sebuah pengaruh.




Kontroversi

Sekitar tahun 2005 - 2007, penerbit Indonesia seperti Level Comics, berani menerbitkan manga yang berbau DEWASA (Seinen). Pada awal kemunculannya, ini sempat ditentang keras. Bahkan manga Vagabond sempat ditarik dari peredaran. Setelah pemberlakuan sensor yang lebih ketat, para penerbit tidak lagi diprotes oleh para ibu yang anaknya membaca manga-manga tersebut. Manga juga sering dinilai tidak mengindahkan rating karena pencantumannya kurang mengena oleh sebagian kalangan yang menilai.

Manga di luar Jepang

 Manga telah diterjemahkan ke dalam beberapa bahasa di negara-negara di luar Jepang termasuk Cina, Perancis, Italia, Malaysia, Indonesia dan lainnya. Untuk beberapa negara terdapat sebutan tersendiri untuk menyebut komik:
  • Manhua untuk China/Hongkong/Taiwan
  • Manhwa untuk Korea 

Jenis manga

Kategori manga pornografis

Biasanya disebut "hentai" (変態) dalam bahasa Inggris, meskipun istilah ecchi (H) lebih sering dipakai. Ecchi sendiri sebenarnya merupakan cara penyebutan orang Jepang untuk huruf "H" dari kata 'hentai'.
  • Softcore
    • lolicon (perempuan muda)
    • shota-con (laki-laki muda)
    • yaoi (gay)
    • yuri (lesbian)
  • Hardcore
    • ero-guro (erotic-grotesque)
    • futanari (hermafrodit)
    • kemono (hewan setengah manusia
     

 

Referensi dan catatan kaki

  1. ^ Karena pada dasarnya kedua kata tersebut (Manga dan Komik) adalah sama-sama untuk merujuk arti kepada buku komik, perbedaan yang paling jelas antara sebutan untuk manga dan komik tersebut adalah untuk pembedaan pengelompokan, di mana manga lebih terfokus kepada komik-komik Jepang (kadang juga termasuk Asia), dan komik lebih kepada komik-komik buatan Eropa/Barat, namun keduanya memiliki arti/maksud yang sama atau sebenarnya tidak ada perbedaan.
  2. ^ Sama seperti manga, beberapa serial di jepang yang juga diangkat berdasarkan dari novel / visual novel
  3. ^ Dari sumber http://dbthemovie.com
  4. ^ namun belum dapat dikonfirmasikan secara jelas
  5. ^ Perbandingan komik Kotaro Makaritarou terbitan Elex Media dan Karate Kid terbitan Rajawali Graffiti.
  6. ^ Iklan Garuda Food, namun sudah tidak muncul lagi sejak 2008.
 sumber