Rabu, 04 April 2012
special untuk mu
Seperti malam, yang menyediakan gelapnya untuk kegemerlapan bintang....
Atau dinginnya pagi, agar mentari dapat menghadirkan kehangatan...
Mungkin bagaikan teriknya mentari, yang menjadi sutradara atas kesejukan belaian angin....
Semuanya menjadi media bagi kehadiran kekuatan lain.....
Tanpa pamrih, tanpa iri hati, tanpa penyesalan....
Sebagai media bagi kebahagiaan orang lain...
Menemukan kebahagiaan setelah membahagiakan orang lain, dan mendapatkan kebahagiaan dalam kebahagiaan orang lain....
Sebuah kebahagiaan sejati yang bermuara dari sebuah keikhlasan.
Tanpa pamrih, tanpa iri hati, tanpa penyesalan....
Dan di saat malam tiba, kau tersenyum pada bintang...
Sambil memainkan peran bijak, kau ajak bulan bermain bersama khayal mu, tentang kehidupan yang kau tutup rapat dalam rangkuman komik....
Dan di saat fajar menyapa, kau bercanda dengan mentari pagi....
Sambil mengiringi kicauan burung, kau menari mengikuti irama kehidupan, irama yang telah direkam oleh sejarah dan tak akan pernah bisa hilang dari memory hidupmu.
Dan apa yang kau lakukan saat senja memisahkan alam??
itulah yang kau anggap hidup bagi mu...
Saat senja lah kau lampiaskan pertanyaan tentang hari yang lalu...
Lalu mengapa kau abaikan mentari pagi?? tak bisakah kau maknai arti hadirnya sebagai suatu kenyataan?
Di lembayung lah kau titipkan warna hidupmu....
Bagai mana dengan hadirnya mega bintang yang menghadirkan gugusan nasib? tak bisakah kau memetiknya satu sebagai teman sejati dalam melewati gelap hidup yg mungkin kau lalui?
Kau masih tersenyum... seperti senyum yang kemarin kukenal...
Tanpa pamrih, tanpa iri hati, tanpa penyesalan....
Sebagai media bagi kebahagiaan orang lain...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar